Sejarah dan Kepemimpinan Desa Beginci Darat

Desa Beginci Darat, yang terletak di Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, awalnya merupakan bagian dari Desa Lubuk Kakap. Desa ini dibentuk pada tahun 1980 atas prakarsa Camat H. Sinum, B.A. Pemekaran dilakukan untuk mempermudah akses administrasi dan pelayanan kepada masyarakat, mengingat Desa Lubuk Kakap asli berada di hulu Sungai Batang Kawa yang sulit dijangkau.

Kepala Desa dari Masa ke Masa:

Torit (Kepala Desa Pertama): Memimpin pada masa awal pembentukan desa, Torit bertanggung jawab atas penyusunan struktur pemerintahan dan penataan awal desa.

Jhoni Hurus (Kepala Desa Kedua): Jhoni melanjutkan pembangunan infrastruktur dasar dan menjaga stabilitas sosial desa.

Fransiskus Agus (Kepala Desa Ketiga): Memfokuskan pada pengembangan ekonomi desa, terutama melalui pemanfaatan hasil hutan dan pertanian.

Rudi Hartono Gabriel (Kepala Desa Keempat): Meningkatkan pendidikan dan kesehatan masyarakat serta memperluas jaringan kerja sama dengan pemerintah daerah.

Sukayat (Kepala Desa Kelima): Berfokus pada modernisasi desa dan peningkatan aksesibilitas, terutama infrastruktur jalan dan fasilitas umum.

Kondisi Geografis dan Ekonomi:

Desa ini dikelilingi oleh hutan tropis yang kaya akan hasil hutan kayu dan non-kayu. Sebagian besar penduduknya yang berasal dari Suku Dayak Beginci atau Dayak Tomun bergantung pada pertanian tadah hujan dan ladang berpindah, serta pemanfaatan hasil hutan seperti rotan, madu, dan tumbuhan obat. Tidak ada perkebunan kelapa sawit di desa ini, sehingga ekosistem alami masih terjaga dengan baik.

Tantangan dan Potensi:

Desa Beginci Darat menghadapi tantangan berupa keterbatasan infrastruktur dan akses jalan yang mempengaruhi distribusi barang dan jasa. Namun, potensi besar terletak pada pengembangan ekowisata dan pengelolaan hutan berkelanjutan yang dapat mendukung perekonomian desa. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, desa ini diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan desa yang harmonis antara kemajuan dan kelestarian lingkungan.

Upaya untuk memajukan desa ini harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan pelestarian budaya lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Kepala desa saat ini, Sukayat, berupaya untuk memodernisasi desa sambil tetap mempertahankan kearifan lokal dan keseimbangan ekosistem yang ada.

Sumber : Dr. Sumin